Diklat
kepemimpinan STIA “AAN “ Yogyakarta
Mahasiswa harus berjiwa Pemimpin
Organisasi
Kemahasiswaa merupakan wadah bagi para mahasiswa untuk mengembangkan diri
dimasa kuliahnya. Organisasi memiliki peran penting bagi insan intelektual muda yang tertanam dalam jiwanya semangat menggapai impian, sebagai clon
pemimpin nantinya sangat diperlukan penanaman jiwa-jiwa kepemimpinan dari
sekarang.Untuk itulah agar semangat-semangat itu tidaklah luntur dan memudar
maka Badan Eksekutif Mahasiswa STIA “AAN “ Yogyakarta mengadakan Diklat
Kepemimpinan yang bertujuan menghasilkan anggota organisasi kemahasiswaan yang
benar-benar profesional dan teraarah.
Diklat
kepemimpinan tahun ini diselenggarakan di Omah Jawi Sejahtera Kaliurang
Yogyakarta.Sebanyak 20 peserta yang merupakan perwakilan dari lembaga mahasiswa BEM dan LPM ini mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan penuh antusias hingga acara selesai, meskipun kegiatannya yang sangat beragam dan membutuhkan fisik dan mental yang ekstra, acara juga diselingi dengan permainan-permainan yang dapat membangun karakter peserta.
Yogyakarta.Sebanyak 20 peserta yang merupakan perwakilan dari lembaga mahasiswa BEM dan LPM ini mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan penuh antusias hingga acara selesai, meskipun kegiatannya yang sangat beragam dan membutuhkan fisik dan mental yang ekstra, acara juga diselingi dengan permainan-permainan yang dapat membangun karakter peserta.
Dengan mengusung
tema The Real Organization, Badan Eksekutif Mahasiswa STIA AAN Yogyakarta yang
diwakili ketua panitia penyelenggara, Aminudin , mengharapkan agar output dari kegiatan yang dilakukan rutin
setiap tahun ini akan membuat para anggota organisasi lebih memfokuskan diri
terhadap program kerja yang telah direncanakan, sebagai bahan acuan untuk
melangkah kedepan. Sehingga semua program kerja yang telah dibentuk dan
disetujui dapat dilaksanakan dengan baik, sesuai prosedur yang berlaku di STIA
AAN Yogykakarta’’.katanya.
Acara dibuka langsung oleh Ketua STIA “AAN’
Yogyakarta pada hari jum’at 09 maret 2011 pukul 08.00 WIB, dalam sambutanya
beliau menekankan agar para mahasiswa khusunya yang terlibat dalam organisasi
kemahasiswaan memiliki wawasan luas dan etos kerja sebagai seorang pemimpin
yang dapat menyelesaikan masalah dengan bijak, tanggap terhadap berbagai macam
kondisi serta profesional dalam bekerja ketika suatu saat menghadapi
tantangan.” Ujarnya
Suasana upacara pembukaan Diklat Kepemimpinan tahun 2012
Dalam kegiatan
ini juga di sosialisasikan berbagai muatan materi tentang berorganisasi dengan
baik, dan bagaimana pula prilaku organisasi yang sesungguhnya, karena untuk
mencapai tingkatan pemimpin yang baik dan berprestasi diperlukan menjadi
anggota organisasi yang baik terlebih dahulu, barulah setelah itu jiwa kepemimpinan
itu akan muncul.
Acara kemudian
dilanjutkan dengan pemaparan materi-materi korganisasian, seperti pengembangan
ide dalam berorganisasi dan problem solving. Berbagai macam permasalahan
disajikan oleh panitia dan diselesaikan secara bersama-sama oleh para peserta
dengan berbagai macam cara pula, hingga akhirnya menemukan titik temu dari
permasalahan tersebut.
Suasana Pemberian Materi dan Pembahasannya.
Di hari kedua pelaksanaan Diklat kepemimpinan, tepat pukul 02.00 dini hari di isi dengan renungan untuk semua peserta,
air mata bercucuran disetiap kelopak mata para peserta oleh materi yang
disampaikan. Kata-katanya sangat menyentuh jiwa” kata Sindy ,salah seorang
peserta Diklat kepemimpinan. Acara kemudian dilanjutkan dengan shalat subuh
berjamaah dan olah raga bersama dengan berlari marathon.
Di hari terakhir
pelaksanaan diklat kepemimpinan ini di akhiri dengan acara sharing bersama
pihak kampus, berbagai macam persoalan yang selama ini mengganjal di benak
mahasiswa di utarakan, pertanyaan mahasiswa juga sangat variatif, dari masalah
yang bersifat akademik, ekstrakulikuler sampai dengan pelayanan dan
fasilitas. Suasana keakraban semakin terlihat jelas saat para mahasiswa dengan
segenap pihak kampus menggelar makan malam bersama. Moment seperti inilah yang
menjadi ciri khas kampus STIA AAN, dengan begitu tidak akan ada kontoversi
antara mahasiswa dengan pihak kampus, karena didalamnya juga termuat ikatan
silaturahmi dan kekeluargaan yang mengikat bathin setiap mahasiswa.
Acara diakhiri
dengan out bond kedua dan meteri pasca organizing, meskipun dengan kondisi
fisik yang sangat lelah namun antusias peserta sangat membanggakan bagi panitia
penyelenggara hingga acara telah benar-benar selesai.
Suasana Out Bond bersama di kawasan Omah Djawi Kaliurang
Benar-benar
event yang sangat berkesan ,banyak sekali ilmu dan pengalaman kami peroleh disini.” Kata Agus , salah
seorang peserta laki-laki di akhir acara.