ESC. Bukan Lembaga Biasa.
(31/12).Kaberadaan English Study Club di STIA-AAN Yogyakarta di nilai sebagai langkah yang sangat produktif untuk mahasiswa yang ingin mengembangkan kemampuan bahasa inggrisnya,demikian di ungkapkan Ketua STIA-AAN Drs.H.M Suhadi,MM di sela-sela sambutanya dalam acara Persemian English Study Club (ESC0 di STIA-AAN Yogyakarta.Kemampuan bahasa inggris mutlak di perlukan mahasiswa dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat dan menuntut para lulusan sarjana memiliki keahlian khusus di samping keahlian umum sesuai latar belakang pendidikanya.
Sementara itu kegiatan semacam itu akan selalu mendapatkan dukungan dari pihak kampus asalkan saja para mahasiswa selalu konsisten mengikuti forum yang telah di bentuk,pihak kampus akan selalu mendorong mahasiswa untuk maju dan berprestasi,karena mahasiswa merupakan aset terbesar kampus yang kelak membawa nama baik kampus pada saat ataupun setelah keluar dari kampus,ujar Daris Yulianto,SIP selaku Wakil Ketua III bid.kemahasiswaan yang juga memberikan sambutanya.
Acara peresmian ESC yang di hadiri seluruh dosen dan karyawan STIA-AAN serta mahasiswa dari berbagai lembaga di suguhi dengan drama Ande-Ande Lumut setelah diskusi tentang program kampus "Go Green" selesai di laksanakan yang kesemuanya menggunakan bahasa inggris, meskipun dengan sedikit terbata-bata dan bercampur logat masing masing daerah para peserta berusaha menyajikan penampilan yang Prima dalam acara tersebut.
alhasil,acara Peresmian ESC dapat berjalan Sukses berkat kerja sama tim meskipun sesaat sebelum acara di mulai sempat ada insiden kecil,namun tidak menyurutkan semangat anggota untuk tetap mensukseskan acara tersebut.
Acara di akhiri dengan pemotongan pita, dan pelantikan secara simbolis kepada 4 orang anggota Diskusi oleh Ketua STIA-AAN Yogyakarta dan Wakil Ketua STIA-AAN serta pengambilan janji yang di pimpin oleh ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa dan di tutup dengan acara foto bersama anggota ESCdan Tim sukses acara.
ESC.............go to the new world..
Semangat terbarukan untuk STIA.
Kemampuan Menulis Mahasiswa,Why Not,,???
Di era kuliah mahasiswa dituntut untuk lebih kreatif dan selalu berinovasi terhadap hal-hal baru yang ingin di capai,selain itu juga mahasiswa dituntut untuk lebih kritis terhadap fenomena-fenomena sosial yang saat ini kerap terjadi di lingkungan kampus maupun lingkungan mahasiswa.Perlu di sadari bahwa sebenarnya mahasiswa merupakan aset yang sangat potensial perkembangannya dalam rangka pembangunan yang sedang diupayakan pemerintah,melalui pemikiran-pemikran dari mahasiswa inilah sebenarnya hal-hal baru nan cerdas,ilmiah,transparan dan independent dapat di peroleh,mengingat bahwa mahasiswa adalah "Masyarakat Ilmiah" yang terjamin independensinya,dengan kata lain bahwa mahasiswa sebagai masyarakat biasa yang memiliki komitment untuk study terhadap gejala-gejala yang muncul di sekitarnya sangat mewakili perasaan,keinginan dan harapan dari masyarakat bawah yang "buta huruf" terhadap keadaan bangsa ini.Kesadaran mahasiswa untuk menuangkan ide-ide cerdasnya perlu di perhatikan dan di asah oleh mahasiswa melalui kegiatan seminar,pelatihan jurnalistik,dan lomba karya ilmiah ini akan mampu mengasah kemampuan mahasiswa dalam hal tulis menulis.Bukankah luar biasa jika mahasiswa yang masih usia di bawah semester V sudah bisa menerbitkan buku sebagai hasil buah pikiranya atau minimal wajah dan namaya muncul di surat kabar karena tulisanya,( bukan karena kasus narkoba loch :D).
Untuk meningkatkan kemampuan menulis mahasiswa dalam bidang jurnalistik,khususnya untuk mahasiswa yang study di DIY,Kedaulatan Rakyat (KR) sebagai surat kabar harian terbesar di Jogja telah membuka rubrik yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar menulis,meliput berita dll melalui Swara kampus.
dan perlu di ketahui pula bahwa program ini tidak di pungut biaya sepeserpun.
bagi yang berminat silahkan koordinasi dengan BEM bidang penalaran dan pengkajian,,!!
- Apa Itu Departemen Penalaran???
Departemen Penalaran mahasiswa merupakan sub-organisasi
Badan Eksekitif Mahasiswa (BEM)yang memiliki posisi yang sangat strategis untuk
mengeksplorasikan diri terhadap bakat dan kemampuan mahasiswa terutama bagi
merekan yang memiliki kemampuan meneliti,menganalisa,berpikir kritis dan
memiliki jiwa jurnalistik.
meskipun demikian hal ini tidak membatasi bagi mahasiswa yang akan ikut bergabung dalam Bidang ini,karena sebenarnya di sinilah mereka dapat belajar banyak tentang hal hal tersebut di atas,karena pada saat ini banyak dari kalangan mahasiswa yang merasa"kurang mampu" untuk mengeksplorasikan kemampuan dan bakatnya dalam hal bersosialisasi baik secara lisan maupun tulisan,bukan karena mereka "bodoh",tetapi kebanyakan dari mereka adalah tidak menyadari akan kemampuan yang begitu HEBAT dan BESAR yang ada pada diri mereka,sehingga mereka kurang percaya diri ketika harus menunjukkan kemampuan yang ada pada dirinya.jika hal ini di biarkan terus berlanjut,maka di khawatirkan para mahasiswa akan menjadi lulusan yang "tunggu bola" terhadap masa depan,padahal idealnya adalah lulusan sarjana dapat menjadi motor penggerak masa depan bangsa ini,mampu berpikir kreatif,berwawasan luas dan memiliki kecerdasan baik intelektual maupun emosional.
meskipun demikian hal ini tidak membatasi bagi mahasiswa yang akan ikut bergabung dalam Bidang ini,karena sebenarnya di sinilah mereka dapat belajar banyak tentang hal hal tersebut di atas,karena pada saat ini banyak dari kalangan mahasiswa yang merasa"kurang mampu" untuk mengeksplorasikan kemampuan dan bakatnya dalam hal bersosialisasi baik secara lisan maupun tulisan,bukan karena mereka "bodoh",tetapi kebanyakan dari mereka adalah tidak menyadari akan kemampuan yang begitu HEBAT dan BESAR yang ada pada diri mereka,sehingga mereka kurang percaya diri ketika harus menunjukkan kemampuan yang ada pada dirinya.jika hal ini di biarkan terus berlanjut,maka di khawatirkan para mahasiswa akan menjadi lulusan yang "tunggu bola" terhadap masa depan,padahal idealnya adalah lulusan sarjana dapat menjadi motor penggerak masa depan bangsa ini,mampu berpikir kreatif,berwawasan luas dan memiliki kecerdasan baik intelektual maupun emosional.
- ESC (English Study Club)
- Kata - kata Motivator.
Dalam diri kalian terdapat berbagai macam bakat yang dapat
kalian temukan dan kalian kembangkan,karena dengan bakat itulah tuhan akan
memberikan segala sesuatu yang kalian "butuhkan".
Maka dari itu hendaknya mulai dari sekarang kenali dan mulai berbenah diri itu akan lebih baik untuk kalian,anda dapat melakukanya dari hal-hal yang terkecil sekalipun,dari diri sendiri,sehingga ketika kalian lulus dari perguruan tinggi kalian pun akan dapat menempatkan diri sesuai dengan kemampuan kalian,perlu kalian ketahui bahwa apapun latar pendidikan kalian dan berasal dari manapun kalian,setelah kalian lulus kalian kana tururn ke lapangan dan memberikan kontribusi kepada masyarakat luas,bahkan dapat di katakan bahwa kalian kelak akan "mengabdi" kepada masyarakat.
untuk itu di perlukan bekal dari sekarang yang dapat kalian dapatkan di bangku kuliah,organisasi,maupun pengalaman hidup kalian sehari-hari dalam bermasyarakat.
Bersambung...........!
Maka dari itu hendaknya mulai dari sekarang kenali dan mulai berbenah diri itu akan lebih baik untuk kalian,anda dapat melakukanya dari hal-hal yang terkecil sekalipun,dari diri sendiri,sehingga ketika kalian lulus dari perguruan tinggi kalian pun akan dapat menempatkan diri sesuai dengan kemampuan kalian,perlu kalian ketahui bahwa apapun latar pendidikan kalian dan berasal dari manapun kalian,setelah kalian lulus kalian kana tururn ke lapangan dan memberikan kontribusi kepada masyarakat luas,bahkan dapat di katakan bahwa kalian kelak akan "mengabdi" kepada masyarakat.
untuk itu di perlukan bekal dari sekarang yang dapat kalian dapatkan di bangku kuliah,organisasi,maupun pengalaman hidup kalian sehari-hari dalam bermasyarakat.
Bersambung...........!
- Degradasi Moral di Indonesia
Kasus kekerasan yang
belakangan kerap terjadi hendaknya semakin membukakan mata kita bahwa rasa
solidaritas kita sebagai warga negara Indonesia semakin menurun, semboyan
bhienika tunggal ika rasanya sudah tidak dapat kita pahami secara mendalam
sebagai falsafah bangsa yang terikat dalam suatu kesatuian negara
Republik Indonesia.Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila pun semakin
terabaikan,padahal saat ini negara-negara Eropa sedang gencar-gencarnya
mempelajari nilai-nilai yang terkandung dalam dasar negara kita yaitu
Pancasila.Seperti kasus pembantaian di Mesuji-Lampung yang sampai sat ini belum
menemukan titik temu merupakan pertanda bahwa krisis peradapan di Indonesia
semakin parah.
Kemarin (19/120 Sri Sultan
Hamengkubuwono X di sela sela acara pemberian gelar doktor (Dr) kehormatan di UGM
Yogyakarta mengungkapkan bahwa Peradaban seharusnya menjadi semakin kuat
sebagai pemersatu bangsa,sehingga kekerasan semacam di Mesuji-Lampung mestinya
tidak akan terjadi.
Selain kasus di atas,kasus serupa yang menghenyakkan hati kita adalah yang terjadi di Papua yang berujung pada kekerasan oleh sesama warga negara Indonesia,yaitu masyarakat sipil dan aparat penegak hukum yang ternyata terbukti telah menerima dana sebesar US $ 14 juta setiap bulanya yang di sebut sebagai uang insentif kepada polisi,benarkah hanya itu,,? biarkan hukum yang akan menjawabnya.
Selain kasus di atas,kasus serupa yang menghenyakkan hati kita adalah yang terjadi di Papua yang berujung pada kekerasan oleh sesama warga negara Indonesia,yaitu masyarakat sipil dan aparat penegak hukum yang ternyata terbukti telah menerima dana sebesar US $ 14 juta setiap bulanya yang di sebut sebagai uang insentif kepada polisi,benarkah hanya itu,,? biarkan hukum yang akan menjawabnya.
Contoh di atas hanya
sebagaian kecil dari banyaknya kasus-kasus kekerasan yang terjadi di negara
kita,masih banyak lagi kasus-kasus kekerasan yang "menghiasi" bumi pertiwi ini,bahkan ironisnya kasus kekerasan yang
kerap terjadi juga di dominasi oleh kaum Muda dan pelajar, yang kita banyak
menempatkan harapan-harapan di pundaknya, tidakkah mereka di ajari tentang
bagaimana hidup damai dengan berdasarkan Pancasila dan Bhienika tunggal Ika,,?
Padahal sejak masa Reformasi Nilai -nilai Pancasila sudah banyak di
ajarkan di bangku sekolah sejak Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi.
1 komentar:
A. Kemampuan Penalaran Matematis
Berdasarkan pengalaman-pengalaman paling awal anak-anak bersama matematika, penting untuk membantu mereka memahami bahwa penegasan-penegasan mesti mempunyai alasan-alasan. Inilah langkah awal menuju kesadaran bahwa penalaran matematis didasarkan pada asumsi-asumsi dan aturan-aturan yang khusus. Penalaran yang sistematis adalah suatu sifat yang mendefinisikan matematika. Penalaran tersebut ditemukan di dalam semua area muatan dan dengan syarat-syarat ketelitian yang berbeda, di semua tingkatan kelas (Wahyudin, 2008:7).
Selanjutnya program-program instruksional dari pra TK hingga kelas 12 harus memungkinkan para siswa untuk :
· Mengenali penalaran dan pembuktian sebagai aspek-aspek mendasar dari matematika;
· Membuat dan menyelidiki dugaan-dugaan matematis;
· Membangun dan mengevaluasi argument-argumen dan pembuktian matematis;
· Memilih dan menggunakan beraneka ragam penalaran dan metode-metode pembuktian
Penalaran merupakan terjemahan dari reasoning. Penalaran merupakan salah satu kompetensi dasar matematis di samping pemahaman, komunikasi dan pemecahan masalah. Penalaran juga merupakan proses mental dalam mengembangkan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip.
Penalaran adalah proses berfikir yang dilakukan dengan satu cara untuk menarik kesimpulan. Kesimpulan yang bersifat umum dapat ditarik dari kasus-kasus yang bersifat individual. Tetapi dapat pula sebaliknya, dari hal yang bersifat individual menjadi kasus yang bersifat umum. Bernalar adalah melakukan percobaan di dalam pikiran dengan hasil pada setiap langkah dalam untaian percobaan itu telah diketahui oleh penalar dari pengalaman tersebut. Sedangkan Shurter dan Pierce penalaran didefinisikan sebagai proses pencapaian kesimpulan logis berdasarkan fakta dan sumber yang relevan.
Ciri-ciri penalaran adalah (1) adanya suatu pola pikir yang disebut logika. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa kegiatan penalaran merupakan suatu proses berpikir logis. Berpikir logis ini diartikan sebagai berpikir menurut suatu pola tertentu atau menurut logika tertentu; (2) proses berpikirnya bersifat analitik. Penalaran merupakan suatu kegiatan yang mengandalkan diri pada suatu analitik, dalam kerangka berpikir yang dipergunakan untuk analitik tersebut adalah logika penalaran yang bersangkutan.
Kemampuan penalaran meliputi: (1) penalaran umum yang berhubungan dengan kemampuan untuk menemukan penyelesaian atau pemecahan masalah; (2) kemampuan yang berhubungan dengan penarikan kesimpulan, seperti pada silogisme, dan yang berhubungan dengan kemampuan menilai implikasi dari suatu argumentasi; dan (3) kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan, tidak hanya hubungan antara benda-benda tetapi juga hubungan antara ide-ide, dan kemudian mempergunakan hubungan itu untuk memperoleh benda-benda atau ide-ide lain.
Menilai ranah penalaran dan komunikasi, berarti menilai kompetensi dalam melakukan penalaran dan mengkomunikasikan gagasan matematika (sifatnya rutin maupun non rutin). Indikatornya: menyajikan pernyataan matematika secara lisan, tertulis, gambar dan diagram; mengajukan dugaan; melakukan manipulasi matematika; menari kesimpulan, menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran solusi; menarik kesimpulan dari pernyataan; memeriksa kesahihan suatu argumen; menemukan pola atau sifat dari gejala matematis untuk membuat generalisasi.
Berdaarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan penalaran adalah sebuah kemampuan berpikir dengan menggunakan logika secara logis dan bersifat analitis yang bertujuan mengembangkan pikiran dari fakta atau prinsip.
Posting Komentar